Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asuhan Keperawatan Luka Bakar

Asuhan Keperawatan pada Pasien Dewasa dengan Luka Bakar

1. Pengertian

Luka bakar merupakan suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia, dan petir yang mengenai mukosa, dan jaringan yang lebih dalam.

Luas luka bakar dibuat dengan perhitungan persentase. Untuk perhitungan cepat luka bakar pada orang dewasa rumus luka bakar yang digunakan adalah “Rule of Nine“ yang yaitu :


1) Kepala dan leher : 9 %
2) Dada : 9 %
3) Perut : 9 %
4) Punggung : 9 %
5) Bokong : 9 %
6) Lengan dan tangan kanan : 9 %
7) Lengan dan tangan kiri : 9 %
8) Paha kanan : 9 %
9) Paha kiri : 9 %
10) Betis – kaki kanan : 9 %
11) Betis – kaki kiri : 9 %
12) Perineum dan genitalia : 1 %

2. Pengkajian Keperawatan

Data subjektif: kerusakan jaringan dan atau kerusakan kulit
Data objektif: nyeri, perdarahan, kemerahan, hematoma

3. Diagnosis Keperawatan

Gangguan integritas kulit atau jaringan berhubungan dengan suhu lingkungan
yang ekstrem, bahan kimia iritatif.

4. Intervensi Keperawatan

Perawatan integritas kulit
a. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
b. Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
c. Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika perlu
d. Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama periode diare
e. Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering
f. Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada kulit sensitif
g. Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
h. Anjurkan menggunakan pelembab (mis. Lotin, serum)
i. Anjurkan minum air yang cukup
j. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi, buah dan sayur
k. Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrim

Perawatan Luka
a. Monitor karakteristik luka (mis: drainase,warna,ukuran,bau
b. Monitor tanda –tanda infeksi
c. lepaskan balutan dan plester secara perlahan
d. Bersihkan dengan cairan NACL atau pembersih non toksik,sesuai kebutuhan
e. Bersihkan jaringan nekrotik
f. Berika salep yang sesuai di kulit /lesi, jika perlu
g. Pasang balutan sesuai jenis luka
h. Pertahan kan teknik seteril saaat perawatan luka
i. Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
j. Jadwalkan perubahan posisi setiap dua jam atau sesuai kondisi pasien
k. Berika diet dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari dan protein1,25-1,5
g/kgBB/hari
l. Jelaskan tandan dan gejala infeksi
m. Anjurkan mengonsumsi makan tinggi kalium dan protein
n. Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
o. Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu

Prosedural Perawatan Luka
a. Menjaga privacy
b. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas
c. Memakai sarung tangan
d. Membuka balutan dengan hati-hati, bila sulit basahi dengan NaCl 0,9%
e. Membersihkan luka dengan menggunakan NaCl 0,9%
f. Melakukan debrideman bila terdapat jaringan nekrotik. (Bila ada bula jangan
dipecah, tapi dihisap dengan spuit steril setelah hari ke-3)
g. Membersihkan luka dengan NaCl 0,9%
h. Mengeringkan luka dengan mengguanakan kassa steril
i. Memberikan obat topical sesuai order pada luka
j. Menutup luka dengan kassa steril, kemudian dipasang verband dan diplester
k. Memasang verband dan plester
l. Merapikan pasien
m. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
n. Mencuci tangan
o. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

5. Evaluasi Keperawatan
Setelah dilakukan intervensi integritas kulit dan jaringan meningkat dengan
kriteria hasil : kerusakan jaringan menurun

Prinsip-Prinsip Dalam Etika Keperawatan

1) Autonomy (otonomi)
Prinsip autonomy menegaskan bahwa seseorang memiliki kemerdekaan
dalam menentukan keputusan dirinya menurut rencana pilihannya sendiri.
Menurut prinsi ini, menerima pilihan individu tanpa memperhatikan apakah
pilihan tersebut merupakan kepentingan perseorangan.

2) Veracity (kejujuran)
Melakukan kegiatan atau tindakan sesuai dengan nilai-nilai moral. Suatu
kewajiban mengatakan hal yang sebernarnya tanpa membohongi orang lain.
Perawat dituntut untuk menyampaiakan kondisi perawatan pasien tanpa harus
membohongi pasien.

3) Justice (keadilan)
Pada prinsip ini, setiap orang harus diperlakukan sama, tanpa membedakan
satu sama lain. Prinsip dari keadilan adalah orang yang sederajat di
perlakukan sama dengan orang yg sederajat dengan dia tanpa memandang
lain hal yang membuat perbedaan

4) Nonmaleficence
Prinsip etik ini menganut tindakan yang dilakukan kepada pasien adalah
aman dan tidak membahayakan pasien. Misalnya jika merawat pasien dengan
kondisi tidak sadar maka wajib memakai side driil tempat tidur

5) Benificence
Prinsip etik ini menekankan perawat dalam melakukan tindakan kepada
pasien tidak merugikan pasien/keluarga. Sehingga perawat di tuntut untuk
melakukan tindakan keperawatan dengan baik dan benar

6) Fidelity (menepati janji)
Prinsip etik ini menerapkan kewajiban dalam menjalankan tugas dengan
penuh kepercayaan dan tanggung jawab dan memnuhi janji. Tanggung jawab
dalam konteks hubungan perawat pasien meliputi, menjalankan tugas dengan
penuh tanggung jawab, menepati janji, mempertahakan konfidensi, dan
memberikan perhatian (Potter & Perry, 2017). 

7) Confidentiality ( kerahasian)
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien.
Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna
keperluan pengobatan dan peningkatan kesehatan klien. Diskusi tentang klien
diluar area pelayanan harus dihindari.

DAFTAR PUSTAKA

Black, M. Jaoyce., Hawks, Jane Hokanson. (2014). Medical-Surgical Nursing: Clinical Management for Positive Outcomes (8th Edition). St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier.
Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., Bucher, L. & Harding, M. M. (2014). Medical-surgical nursing: Assessment and Management of Clinical Problems (9th ed.). St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.