Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PROSEDUR PEMBERIAN OBAT PARENTERAL


Ø Suntikan intrakutan
·         Pengertian :
Yang dimaksud dengan suntikan intrakutan adalah memasukkan obat kedalam jaringan kulit.
·        Tujuan :
-          mendapatkan reaksi setempat ;
-          mendapatkan / menambahkan kekebalan misalnya, suntikan B.C.G.
Ø  Tempat penyuntikan :
-  di lengan bawah : bagian lengan bawah sepertiga dari lekukan siku ( dua per tiga dari pergelangan tangan ) pada kulit yang sehat, jauh dari pembulu darah ( untuk Mauntox ).
-  di lengan atas        : 3 jari di bawah sendi bahu di tengah – tengah daerah muskulus deltoideus, untuk B.C.G.
Ø  Persiapan alat-alat
Alat yang harus digunakan untuk melaksanakan intrakutan adalah sebagai berikut:
-          baki berisi :
·         bak semprit yang didalamnya terdapat semprit seteril 1cc + jarum no. 18 atau  no. 20 berisi cairan suntikan dan kapas alkohol,
·         bengkok kosong,
·         daftar / buku suntikan.
-          sampiran.

Ø  Cara bekerja :
Cara melaksanakan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
-          Memberitahu dan menjelaskan pada pasien
-          Membawa alat-alat ke dekat pasien
-          Memasang sampiran bila perlu dan mengatur posisi pasien
-          Mencuci tangan
-          Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
-          Menghapus hamakan kulit pasien dengan kapas alkohol, membuang kapas bekas kedalam bengkok, tunggu sampai kulit kering
-          Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri, kemudian jarum disuntikkan perlahan – lahan dengan lobang jarum mengarah keatas
-          Jarum dari permukaan kulit membentuk sudut 15°-20°
-          Menyemprotkan cairan sampai terjadi gelembung berwarna putih pada kulit, lalu jarum ditarik dengan cepat, tidak dihapus hamakan dengan kapas alkohol dan tidak boleh dilakukan pengurutan ( masase )
-          Merapikan pasien
-          Membawa alat-alat ke meja suntikan untuk di bersihkan
-          Mencuci tangan
Perhatian :
-          Pada pemberian vaksin B.C.G dan cacar kulit dibersihkan dengan kapas yang telah di rebus ( tidak boleh dengan alkohol)




Ø  Suntikan subkutan
·         Pengertian : 
Yang dimaksud suntikan sub kutan adalah menyuntikkan obat di bawah kulit.
·     Tempat penyuntikaan :
-          Pada lengan atas sebelah luar ⅓ bagian dari bahu ;
-          Pada paha sebelah luar,⅓ bagian dari sendi panggul ;
-          Pada daerah perut sekitar pusat ( umbilicus ),skapula, ventrogluteal dan dorsogluteal
Ø  Persiapan alat-alat :
-          Sama dengan memberikan suntikan intrakutan, tetapi mengunakan semprit 1 cc dan jarum suntikan nomor. 12 – 18
Ø  Cara bekerja :
Cara melaksanakan pekarjaan ini adalah sebagai berikut :
-          Memberitahu dan menjelaskan pada pasien
-          Membawa alat-alat ke dekat pasien
-          Memasang sampiran bila perlu
-          Mengatur posisi pasien serta membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian
-          Mencuci tangan
-          Menghapus hamakan kulit pasien dengan kapas alkohol dan membuang kapas bekas kedalam bengkok, tunggu sampai kulit kering
-          Menegangkan / mengangkat kulit pasien dengan jari telunjuk dan ibu jari, kemudian menusukkan jarum perlahan – lahan dengan lobang jarum mengarah keatas
-          Jarum dari permukaan kulit membentuk sudut 45°
-          Menarik pengisap sedikit / aspirasi untuk memeriksa apakah ada darah atau tidak ; bila tidak ada daerah semprokan cairan perlahan lahan sampai habis
-          Meletakkan kapas alkohol yang baru diatas jarum, kemudian menarik semprit dan jarum dengan cepat sambil menegang pangkal jarum, lalu melakukan masase pada bekas suntikan
-          Merapikan pasien
-          Membawa alat-alat ke meja suntikan untuk di bersihkan
-          Mencuci tangan


Ø  Suntikan Intramuskuler
·       Pengertian :
Yang dimaksud suntikan intra muskuler adalah menyuntikkan obat ke dalam jaringan otot
Ø  Tempat penyuntikan
Ø  Otot bokong ( musculus gluteus maximus ) kanan / kiri; yang tepat adalah pada bagian ⅓ bagian dari spina iliaca anterior superior ke tulang ekor ( os coxygeus )
Ø  Dorsogluteal
Ø  Ventrogluteal
Ø  Otot paha bagian luar ( musculus quadricep femoris ) ;
Ø  Otot pangkal lengan ( musculus deltoideus )
Ø  Persiapan alat-alat :
Sama dengan pada pemberian suntikan secara intrakutan, tetapi disediakan :
-          semprit 1 – 10 cc
-          jarum no. 1 – 2

Ø  Cara bekerja :
Cara melaksanakan pekarjaan ini adalah sebagai berikut :
-          Memberitahu dan menjelaskan pada pasien
-          Membawa alat-alat ke dekat pasien
-          Memasang sampiran bila perlu.
-          Mengatur posisi pasien
-          Mencuci tangan
-          Membebaskan daerah yang akana disuntik dari pakaian
-          Menghapushamakan kulit pasien dengan kapas alkohol, membuang kapas bekas kedalam bengkok dan tunggu sampai kulit kering
-          Menegangkan kulit dengan tangan kiri pada daerah bokong, atau mengangkat otot pada musculus quardricep femoris / muskulus deltoideus, kemudian menusukkan jarum kedalam otot tegak lurus dengan permukaan kulit sedalam ¾ panjang jarum. Menarik pengisap sedikit untuk memeriksa apakah ada darah atau tidak, bila tidak ada daerah menyemprotkan cairan obat perlahan – lahan
-          Setelah obat masuk seluruhnya, kulit daerah penusukan jarum di tekan dengan kapas alkohol, jarum ditarik keluar dengan cepat, kemudian tempat penyuntikan dimasase
-          Merapikan pasien
-          Membawa alat-alat ke meja suntikan untuk di bersihkan
-          Mencuci tangan
Perhatian :
-          Tempat penyuntikan pada bokong harus tepat ; bila salah akan mengenai saraf ischiadicus
-          Bila pasien beberapa kali harus disuntik, maka diusahakan agar penyuntikan pada tempat yang berlainan
-          Bila cairan obat mengandung minyak, jarum pengisap cairan harus diganti dengan kering
-          Daerah bekas suntikan dimasase lebih lama


Ø  Suntikan Intravena.
·       Pengertian :
Yang dimaksud dengan suntikan intravena adalah menyuntikan cairan obat ke vena
·       Tujuan :
Tujuan suntikan intravena adalah :
mempercepat reaksi, karena obat langsung masuk ke peredaran darah
Ø  Tempat penyuntikan :
Pada vena yang dangkal dan dekat dengan tulang, misalnya :
-          pada lengan ( vena mediana cubiti / vena cephalica ) ;
-          pada tungkai ( vena saphenous ) ;
-          pada leher ( vena jugularis ), khusus pada anak.
-          Pada kepala(vena frontalis atau vena temporalis) pada bayi
.
Ø  Persiapan alat-alat :
Sama dengan pemberian suntikan intramuskuler ditambah dengan :
-          karet pembendung ( torniket )
-          pengalas ( perlak kecil + alasnya );



Ø  Cara bekerja :
Cara melaksanakan pekarjaan ini adalah sebagai berikut :
-          Memberitahu dan menjelaskan pada pasien
-          Membawa alat-alat ke dekat pasien
-          Memasang sampiran bila perlu. Mengatur posisi pasien
-          Mencuci tangan
-          Membebaskan daerah yang akana disuntik dari pakaian
-          Memasang pengalas di bawah daerah / tempat yang akan disuntik
-          Mengikat bagian di atas daerah yang akan di suntik dengan karet pembendung agar vena mudah diraba / dilihat. Untuk di bagian lengan pasien dianjurkan untuk mengepalkan tangan
-          Menghapushamakan kulit pasien dengan kapas alkohol, membuang kapas bekas kedalam bengkok dan tunggu sampai kulit kering
-          Menegangkan kulit pasien dengan tangan kiri, lalu menusukkan jarum kedalam vena dengan lobang jarum mengarah keatas sejajar dengan vena
-          Menarik pengisap sedikit untuk memeriksa apakah jarum sudah masuk ke dalam vena, yang ditandai dengan masuknya darah ke dalam semprit
-          Menganjurkan pasien membuka kepalannya sambil membuka karet pembendung, kemudian secara perlahan – lahan memasukkan cairan ke dalam vena sampai habis
-          Meletakkan kapas alkohol di atas jarum, kemudian menarik semprit + jarum dengan cepat sambil memegang pangkal jarum. Bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol sampai darah tidak keluar lagi
-          Merapikan pasien
-          Membawa alat-alat ke meja suntikan untuk di bersihkan
-          Mencuci tangan


Perhatian :
-          Jangan mencoba menusukkan jarum, bila vena kurang jelas terlihat / teraba
-          Bila terjadi infiltrat, jarum dan smprit langsung dicabut dan untuk di pindahkan ke vena yang lain
-          Usahakan jangan sampai terjadi emboli udara
Perhatikan pada semua cara penyuntikan :
-          Perhatikan reaksi pasien pada saat dan sesudah pemberian suntikan
-          Pemberian obat suntikan harus dicatat di dalam buku catatan :
- Jam dan tanggal pemberian suntikan,
- dosis dan macam obat yang diberikan,
- nama perawat yang melakukan perasat,
- nama dokter yang memberi intruksi
-    Jangan menggunakan semprit yang bocor, retak pengisapnya longar serta jarum yang ujungnya tumpu, bengkok dan tersumbat
-    Pada pasien hepatitis harus digunakan semprit dan jarum tersendiri. Bila memungkinkan gunakan semprit dan jarum yang disposibel
-    Bila obat didalam flakon pakailah 2 jarum; 1 jarum besar ditusukan ke dalam flakon untuk cairan suntikan kedalam semprit dan satu jarum untuk menyuntik pasien