Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asuhan Keperawatan Bronkhopneumonia

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN (BRONKHOPNEUMONIA)

Bronchopneumonia adalah infeksi yang terjadi pada ujung akhir bronkiolus paru (Hockenberry, 2011)

Pengkajian Keperawatan

• Anamnesis: adanya keluhan batuk berdahak, demam, sulit mengeluarkan sputum.
• Pemeriksaan fisik: sputum banyak, terdengar ronkhi, frekuensi napas meningkat, suhu tubuh meningkat.
• Pemeriksaan laboratorium/diagnostik: Adanya leukosit darah meningkat. Masalah Keperawatan
• Bersihan jalan napas tidak efektif: data yang mendukung adalah batuk tidak efektif/sulit tidak dapat mengeluarkan sputum, sputum banyak, terdengar ronkhi, frekuensi napas meningkat.
• Hipertermia: data yang mendukung adalah peningkatan suhu. Intervensi dan Implementasi Keperawatan

• Bersihan jalan napas tidak efektif

- Berikan posisi Fowler/semi Fowler
- Berikan fisioterapi dada
- Berikan terapi nebulizer
- Berikan oksigen

• Hipertermia

- Monitor suhu
- Berikan kompres hangat

Langkah prosedur terapi nebulizer

1. Identifikasi pasien dan cek rekam medis.
2. Jelaskan prosedur dan berikan inform concent.
3. Siapkan alat.
4. Lakukan cuci tangan.
5. Posisikan pasien Fowler/Semi Fowler.
6. Masukkan obat ke cangkir nebulizer sesuai dosis.
7. Sambungkan masker ke cangkir nebulizer.
8. Nyalakan mesin kompresor.
9. Cek keberfungisan alat: jika mengeluarkan uap berarti berfungsi baik.
10.Pasang masker pada pasien.
11.Anjurkan pasien bernapas secara perlahan hingga obat habis.
12.Bersihkan wajah pasien.
13.Rapikan alat.
14.Lakukan cuci tangan.
15.Lakukan pendokumentasian.

Langkah prosedur terapi oksigen

1. Identifikasi pasien dan cek rekam medis.
2. Jelaskan prosedur dan berikan inform concent.
3. Siapkan alat.
4. Lakukan cuci tangan.
5. Posisikan pasien Fowler/ Semi Fowler.
6. Hubungkan selang oksigen ke humidifier dan flowmeter pada tabung oksigen.
7. Hubungkan kanul/masker ke selang oksigen.
8. Nyalakan tabung oksigen dan cek aliran oksigen (humidifier akan menggelembung dan rasakan keluarnya oksigen di punggung tangan).
9. Atur aliran oksigen sesuai instruksi.
10.Pasang kanul/masker pada pasien.
11.Monitor kenyamana pasien
12.Rapikan alat.
13.Lakukan cuci tangan.
14.Lakukan pendokumentasian.

Evaluasi Keperawatan

• Bersihan jalan napas meningkat: batuk efektif meningkat, produksi sputum
menurun, ronkhi menurun, frekuensi napas membaik
• Hipertermia: Suhu tubuh membaik (dalam batas normal)

REFERENSI

Depkes RI. (2015). Buku bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Jakarta: Kemenkes
Republik Indonesia
Hockenberry, M.J. & Wilson, D. (2011). Wong’s nursing care of infants and children (9th ed.).
St.Louis-Missouri: Saunders Elseiveier Inc.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik
(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan
(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.