Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asuhan Keperawatan Ginjal Kronis

Asuhan Keperawatan pada Pasien Dewasa dengan Penyakit Ginjal Kronis

1. Pengertian

Penyakit ginjal kronis merupakan kelainan struktur atau fungsional pada ginjal yang berlangsung minimal 3 bulan, dapat berupa:
a. Kelainan struktural yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium (albuminuria, sedimen urine), pemeriksaan histologi atau radiologi
b. Kelainan fungsional yang dapat diteksi melalui laju filtrasi ginjal (LFG) <60 mL/menit/1,73 m2 Pasien didiagnosis gagal ginjal jika LFG <15 mL/menit/1,73 m2

2. Pengkajian Keperawatan

a. Data Subjektif:
- Mual, muntah, kelelahan
b. Data Objektif:
- TD meningkat, edema perifer, efusi pleura, hipertensi, peningkatan JVP dan asites, berat badan meningkat dalam waktu singkat
- Kulit tampak pucat, kering, pruritus pigmentasi kulit, ekimosis
- Pemeriksaan laboratorium: ureum dan kreatinin meningkat, hemoglobin menurun, hematokrit menurun, hiperkalemia, hipokalsemia, hiperfosfatemia, hipermagnesemia.

3. Diagnosis Keperawatan

a. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
b. Risiko penurunan curah jantung ditandai dengan perubahan preload dan perubahan afterload

4. Intervensi Keperawatan

a. Manajemen Hipervolemia
- Periksa tanda dan gejala hipervolemia (ortopnea, dispnea, edema, JVP meningkat, refleks hepatojugular positif, suara napas tambahan)
- Monitor intake dan output cairan
- Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
- Batasi asupan cairan dan garam
- Ajarkan cara mengukur dan mencatat intake dan output cairan
- Ajarkan cara membatasi cairan
- Kolaborasi pemberian diuretik
- Kolaborasi pemberian hemodialisis, jika perlu

b. Perawatan Jantung
- Monitor tekanan darah
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor EKG 12 sadapan
- Berikan posisi semi-Fowler atau Fowler
- Berikan diet jantung yang sesuai
- Berikan oksigen untuk mempertahankan oksigen >94%
- Anjurkan aktivitas fisik sesuai toleransi
- Kolaborasi pemberian antiaritmia

5. Evaluasi Keperawatan

a. Status cairan membaik, dengan kriteria hasil: ortopnea menurun, dispnea menurun, edema menurun, JVP membaik, refleks hepatojugular negatif, suara napas menurun
b. Curah jantung meningkat, dengan kriteria hasil: TD dalam rentang normal, frekuensi jantung 60-100 kali/menit, nadi teraba kuat, pengisian kapiler <2 detik, lelah menurun, pucat menurun.


DAFTAR PUSTAKA

Doenges, M. E., Moorhouse, M. F. & Murr, A. C. (2014). Nursing Care Plans: Guidelines for Individualizing Client Care Across the Life Span (9th ed.). Philadelphia: F.A. Davis Company. 
Hanto, C., Liwang, F, Hanifati, S., & Pradipa, E. A. (2014). Kapita Selekta Kedokteran (4th ed.). Jakarta: Media Auscelapius.
Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., Bucher, L. & Harding, M. M. (2014). Medical-surgical nursing: Assessment and Management of Clinical Problems (9th ed.). St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier.
Perry, A.G. & Potter, P. A. (2014). Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St Louis: Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI