ASUHAN KEPERAWATAN TUMBUH KEMBANG DAN IMUNISASI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN MASALAH TUMBUH KEMBANG DAN IMUNISASI
Pengertian
adalah perubahan fisik yang dapat diukur. Perkembangan adalah pertambahan struktur dan fungsi tumbuh dari sederhana ke kompleks.
Imunisasi adalah proses untuk meningkatkan imunitas tubuh atau kekebalan terhadap
suatu penyakit melalui pemberian vaksin.
Aspek pertumbuhan
Aspek pertumbuhan dapat dinilai dari BB dan TB. BB bayi usia 5-6 bulan adalah dua kali BB lahir. Sedangkan usia 12 bulan memiliki BB 3 kali BB lahir.
Aspek perkembangan
Aspek ini ditentukan dengan menghitungan usia anak berdasarkan tanggal lahir. Hal ini diperlukan untuk mengetahui usia kronologis (usia berdasarkan tanggal lahir) agar dapat menentukan perkembangan anak sesuai usia.
Cara perhitungan usia kronologis:
Cara Perhitungan Usia Kronologis |
Aspek penilaian perkembangan anak meliputi :
• Motorik halus, contohnya kemampuan memegang benda, menulis, memegang pencil
• Motorik kasar, contohnya kemanpuan merangkak, berguling, berjalan, lari
• Bahasa dan bicara, contohnya kemampuan bicara seperti banyaknya kosa kata, cara mengungkapkan keinginan, pemahaman terhadap perintah
• Personal sosial, contohnya tersenyum, kemampuan berinteraksi dengan orang
lain, melambaikan tangan
Imunisasi
Pemberian imunisasi pada anak diperlukan sebagai program pelayanan untuk menjaga kesehatan anak. Imunisasi dasar di Indonesia ditetapkan sebagai program nasional.
Perawat perlu mengidentifikasi kebutuhan imunisasi dasar lengkap pada anak kurang dari 1 tahun sesuai dengan program pemerintah yang berlaku yaitu BCG, Hib, DPT, Polio, Campak, dengan jadwal sebagai berikut:
Memeriksa Status Imunisasi |
Pada saat memberikan vaksin (imunisasi), penting untuk mengetahui rute/jalur, cara dan dosis pemberian, yaitu
• Vaksin hepatitis (HB) diberikan tunggal pertama kali (HB 0) pada 1 hari pertama setelah lahir dan berikan secara intramuskuler.
• Vaksin BCG diberikan pada bayi usia 1-2 bulan dengan dosis 0,5 ml dan rute dan diberikan secara intradermal.
• Vaksin DPT-HB-Hib 1, 2, dan 3 diberikan dengan rute intramuskuler.
• Vaksin OPV/polio 1, 2, 3, dan 4 diberikan secara oral sedangkan vaksin IPV diberikan secara intramuskuler.
• Vaksin campak/MR (Measles Rubella) diberikan secara subkutan.
Cara Pemberian Vaksin |
REFERENSI
AIPNI & AIPVIKI (2017). Tinjauan Elsivier Keperawatan Anak (Ed 1) Editor Nyimas Heni
Purwati & Titi Sulastri. Jakarta: Elsivier
Depkes RI. (2015). Buku bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Jakarta: Kemenkes
Republik Indonesia
Hockenberry, M.J. & Wilson, D. (2011). Wong’s nursing care of infants and children (9th ed.).
St.Louis-Missouri: Saunders Elseiveier Inc.
Kemenkes (2016). Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
Jakarta: kemenkes RI
WHO (2020). Dasar-dasar keamanan vaksin: Pelatihan elektronik. Diunduh dari
https://in.vaccine-safety-training.org/route-of-administration.html tanggal 30 Agustus 2020