Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Klasifikasi dan pemeriksaan penunjang Ged - Gastroenteritis Dehidrasi

Klasifikasi dan pemeriksaan penunjang Ged - Gastroenteritis Dehidrasi

Klasifikasi
Dari komplikasi Gastroentritis,tingkat dehidrasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok, ubun-ubun dan mata cekung, minum normal, kencing normal.
b. Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam. gelisah, sangat haus, pernafasan agak cepat, ubun-ubun dan mata cekung, kencing sedikit dan minum normal.
c. Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan 8 - 10 % dari berat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis, denyut jantung cepat, nadi lemah, tekanan darah turun, warna urine pucat, pernafasan cepat dan dalam, turgor sangat jelek, ubun-ubun dan mata cekung sekali, dan tidak mau minum.

Atau yang dikatakan dehidrasi bila:
Dehidrasi ringan: kehilangan cairan 2-5% atau rata-rata 25ml/kgBB.
Dehidrasi sedang: kehilangan cairan 5-10% atau rata-rata 75ml/kgBB.
Dehidrasi berat: kehilangan cairan 10-15% atau rata-rata 125ml/kgBB.

Berdasarkan golongan Gastroenteritis dibagi menjadi:
a. Pada bayi dan anak-anak.
Bayi dan anak-anak dikatakan diare bila sudah lebih dari tiga kali perhari BAB, sedangkan neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari empat kali perhari BAB.
b. Pada orang dewasa.
Pada orang dewasa dikatakan diare bila sudah lebih dari tujuh kali dalam 2 jam BAB.

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium yang meliputi :
Pemeriksaan Tinja
Makroskopis dan mikroskopis.
pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet dinistest, bila diduga terdapat intoleransi gula.
Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.
Pemeriksaan Darah
pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit ( Natrium, Kalium, Kalsium, dan Fosfor ) dalam serum untuk menentukan keseimbangan asama basa.
Kadar ureum dan kreatmin untuk mengetahui faal ginjal.
Intubasi Duodenum ( Doudenal Intubation )
Untuk mengatahui jasad renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita diare kronik.